Rabu, 17 November 2010

Tes Biologi

Test: Empat ekor cacing di tempatkan dalam empat buah botol.
Cacing 1 dalam botol berisi alkohol.
Cacing 2 dalam botol berisi asap rokok.
Cacing 3 dalam botol berisi cairan sperma.
Cacing 4 dalam botol isi tanah.

Satu hari kemudian :
cacing 1 dalam botol berisi alkohol - mati
cacing 2 dalam botol berisi asap rokok - mati juga
cacing 3 dalam botol berisi cairan sperma - apalagi, mati tanpa ampun
cacing 4 dalam botol isi tanah - miracle, hidup sehat walafiat

Kesimpulan dari percobaan ini adalah :
selama kamu banyak minum minuman keras, banyak merokok dan banyak melakukan sex dijamin tidak akan cacingan!

Cara Manusia Berkembang Biak


Bahwa Sesungguhnya Manusia itu berKEMBANG BIAK bukan dgn PEMBUAHAN tetapi

dgn cara STEK karena yang ditanam adalah BATANG nya bukan BIJI nya

Rabu, 10 November 2010

1.000 yang hilang

Pada suatu hari, Era pergi ke apotik, trus harga obat yang harus dibayar adalah Rp 15.000,00. Eh... ternyata kasirnya salah hitung, trus dia suruh temennya untuk ngembaliin tuh kelebihan duit si Era... Pergilah Edo (orang yang disuruh) untuk ngembaliin. Dikejernya lah tuh Era yang belon pegi jauh..... Eh, ternyata Edo korupsi, yang diambilnya dua ribu, jadi yang dikembaliinnya cuma Rp 3.000, 00.

Kalo dipikir-pikir, jadinya kan si Era ngasih duit ke kasir cumaRp 12.000,00. Nah, padahal masih ada Rp 2.000, 00 di Edo. Seharunya duitnya ada Rp 15.000, 00, kkok malah kalo dihitung cuma Rp 14.000,00. Coba deh...

Duit di yang dikasih Era jadinya Rp 12.000 (karena dikembaliin Edo Rp 3.000,00), trus di Edo ada Rp 2.000. Jadinya duit yang ada:

Rp 12. 000,00 + Rp 2.000,00 = Rp 14. 000,00

Hayooooo... siapa yang bisa jelasin nih...? Kemana yang seribu lagi?.

1=2


Nah, ada X2

X2 = X2

X2 - X2 = X2 - X2 (masing-masing ruas ditambah dengan - X^2)

X (X-X) = (X-X) (X+X) (Ingat! X^2 -Y^2 = [X - Y] [X + Y] )

X = X+X

X = 2 X

maka 1 = 2... Apa bener?

Hayo.. tolong jelasin.....!

Setengah Juta

Ada seorang Batak, namanya Sibutar-butar, baru saja diterima di sebuah universitas terkenal di Yogyakarta. Semua harga sudah naik, berhubungan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, belum sebulan uang sakunya hampir habis. Karena butuh uang mendesak, ia menelepon mamaknya di kampung di Medan saja.
"Mak, beta butuh tambahan uang setengah juta saja Mak?"
"Mamak ggak punya uang jutaan", jawab mamaknya lewat telepon.
"Kalau enam ratus ribu ada nggak, Mak?" minta Sibutar-butar lagi.
"Nah.. Mamak punya kalau sebanyak itu. Tunggulah abangmu buat ngirim uang di bank. Biar Mamak kirim enam ratus ribu." jawab Mamak dengan lega.

Membuat segitiga sama kaki

Pada suatu hari BukWirusmini dan muridnya belajar matematika. Nah, pas kabetulan salah satu murid yg bernama anton ditunjuk utk menggambar.
Buk Wirus : anton, coba km bikin segitiga sama kaki!!!
anton         : maaf buk, sayakan gak bisa bikin segitiga sama kaki., tapi saya bisanya gambar segitiga sama tangan.
Buk Wirus   :@*!(marah**  dan capek dehhhh)

Selasa, 02 November 2010

Ujian Fisika


Profesor Fisika kami adalah salah satu orang yang sangat ramah.
Dia dapat menyelesaikan segala problem kehidupan dengan cara-cara yang praktis. Untuk alasan itulah, kami sangat menyayangi dan menyukainya, dan terkadang kami suka menjadikannya sebagai objek gurauan.
Suatu pagi, kami telah melumuri seluruh permukaan papan tulis dengan sabun. Lalu profesor itu datang dan memulai pelajarannya dengan menuliskan beberapa rumus matematika di papan tulis. Karena papannya licin, tentu saja kapur yang dipakainya selalu tergelincir tanpa meninggalkan bekas sama sekali.
Namun, tanpa merasa terganggu, profesor itu terus menuliskan simbol-simbol yang tidak terbaca itu. Sesudah selesai menuliskan rumus-rumus tersebut, profesor mengibaskan debu-debu kapur dari tangannya, mengambil tasnya dan mengumumkan sesuatu sebelum dia meninggalkan ruang kelas itu, "Besok pagi akan diadakan ujian tentang rumus-rumus yang kalian lihat di papan tulis hari ini!!???
 
By. http://indonesia.faithfreedom.org/forum/ujian-fisika-t8962/

Dunia T

Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah, “Tempe-tempe”, Teriaknya. Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu, Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, “Tahu…Tahu…Tahu…!”

“Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!”, Timpal Tukang Tempe . Tukang Tahu Tidak Terima,”Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek….!”

Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, “Teplakkk…!” Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu. Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe .

Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu. Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, “Tidak Takut!!” Tantang Tukang Tahu.

Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu,Tonjok…Tinju….Tampar…Tampol….Tendang…… Teplaaaak!!! Thaaash….!!! Thaaakk….!!! Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Tersungkur Tanpa Tenaga, Tumbang Terjungkal Tak Tertolong. Terancam Tewas…..!!!

Tukang Tahu Terjerembab,Terpaksa Terbangun, “Tolong.. Tolong.. Tolong..!”, Teriaknya Terdengar Tinggi. Tetapi Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, “Tempe .. Tempe .. Tempe ..!!”



Tape Teh…!!!

GLB Saat Musim Mudik

Di sebuah kelas seorang guru sedang mengajar Fisika………….
Guru :Saya ada soal tolong dijawab anak-anak. Saat mudik lebaran Paijo mengedarai motor dari Jakarta ke Semarang yang berjarak 850 km dengan kecepatan 120 km/jam. Berapa lamakah waktu yang ditempuh Paijo tersebut untuk sampai di Semarang ? Dan jam berapakah Paijo sampai di Semarang jika dia berangkat dari Jakarta pukul 06.00 pagi ?”
Nanda :Saya pak !”
Guru :Ya, Nandasilakan
Nanda : “(850/120)x60 menit = 425 menit atau 7 jam 1 menit
              Bejo sampai Semarang pukul 06.00 + 7,1 jam =  13.01 ”
Guru : “ Ok, jawabannya saya tahan dulu, sekarang giliran kamu Andi..!”
Andi :Ini berdasarkan pengalaman saya ya Pak, lama waktu yang ditempuh Paijo ya 11 jam 31 menit. Lha wong Paijo istirahat, makan, ke toilet, sholat sampai 2 kali @ 1 jam. Trus kena macet di Cikampek 1 jam, isi bensin 1 jam karena ngantri puanjang, belum lagi bannya bocor….nambal ban 1 kali 30 menit.. Sampai di Semarang ya jam 17.31 pak. Lha wong Paijo itu abang saya e pak…”

MEMBAWA HUMOR DAN TAWA KE DALAM KELAS SAINS

Mendapatkan minat dan perhatian siswa  saat memulai pelajaran adalah suatu keharusan. Humor, anekdot, permainan kata, atau tipuan yang cerdas merupakan sesuatu yang cepat mendapat perhatian siswa. Sejauh tidak tajam menusuk perasaan atau merugikan orang lain, tertawa (bukan menertawakan orang lain) bisa meningkatkan daya ingat. Namun, mungkinkah kita tertawa menikmati humor di tengah pembelajaran fisika?
Fisika sering dicap sebagai pelajaran yang menakutkan. Fisika hanyalah pelajaran yang berisi deretan rumus dan angka tak berguna. Berbagai metode telah diterapkan untuk menghapus paradigma yang salah kaprah tersebut. Salah satu motode yang belum dioptimalkan adalah penggunaan humor. Padahal humor bisa membuat pembelajaran fisika menjadi menyenangkan.
Jika disampaikan dalam suasana menyenangkan, pembelajaran fisika akan menjadi aktif, kreatif, dan efektif. Otak manusia senang sekali dengan humor yang baik. Ada keuntungan-keuntungan psikologis jika kita menggunakan humor di ruang kelas. Dalam buku Teachers, Your Bait!, Martha Kaufeldt mengemukakan beberapa manfaat penggunaan humor di ruang kelas:
Pertama, saat tertawa bersama, akan terbentuk rasa diikutsertakan dalam diri siswa. Kedua, karena emosi dapat meningkatkan daya ingat, maka humor akan menaikkan kesempurnaan siswa untuk mengingat apa yang mereka pelajari. Ketiga, humor yang sehat dapat mengendorkan ketegangan. Ini akan meringankan beban mental siswa dan mengurangi rasa frustrasi dalam belajar fisika.
Fisika seringkali diidentikkan dengan angka, berhitung, dan suasana tegang. Sedangkan tertawa seringkali didentikkan dengan lucu, tersenyum, dan suasana santai. Keduanya seperti dua hal yang bertolak belakang. Tak mungkin dikerjakan bersamaan, apalagi dipadukan. Namun, dengan kreativitas, humor dan fisika bisa disinergikan. Fisika tentu akan lebih menyenangkan jika disajikan dalam kemasan humor.
Guru tentu perlu membawa media pembelajaran ke dalam kelas untuk memudahkan penyampaian materi, misalnya cermin. Merupakan hal yang biasa jika kita membawa cermin untuk pembelajaran cahaya dan alat optik. Hal biasa ini akan menjadi tidak biasa alias lucu jika kita membawa cermin berukuran besar dengan langkah tergopoh-gopoh. Begitu sampai di kelas, cermin bisa dipasang di dinding kelas.
Dengan penuh gaya, kita berdandan seperti layaknya seorang remaja hendak menemui sang kekasih. Setelah membetulkan kerah baju, kita usapkan gel ke rambut. Tapi,... ups ada yang panas di tangan. Rupanya, yang kita usapkan ke rambut bukan gel rambut, tapi balsem!! Alhasil, para siswa pun tertawa.
Tanpa disadari, ketika tertawa, perhatian mereka terus terfokus pada cermin. Saat itulah, pikiran mereka berusaha menggali pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan cahaya dan cermin. Sifat-sifat cahaya dan jenis cermin yang mereka dapatkan sewaktu SD akan kembali muncul di ingatan. Dalam keadaan itu, tentu lebih mudah mengadakan apersepsi pembelajaran.
Begitu pula saat ulangan, siswa selalu disuguhi kalimat-kalimat yang kaku dan kering. Karena masih banyak guru yang langsung mencomot soal dari buku. Kalaupun membuat sendiri, tipe kalimatnya sama dengan yang di buku. Padahal, kita bisa membumbui kalimat soal dengan humor sehingga siswa tidak merasa tegang. Humor pun bisa dinikmati dan ulangan bisa dikerjakan dalam suasana menyenangkan.
Contoh soal ulangan yang sering kita jumpai adalah: Sebuah benda diletakkan 20 cm di depan cermin cekung. Jika panjang fokus cermin adalah 16 cm, hitunglah letak bayangan dan perbesarannya!
Bandingkan dengan soal berikut:  Mas Tukul memiliki ikan arwana yang diletakkan 20 cm di depan cermin cekung. Jika panjang fokus cermin adalah 16 cm, hitunglah letak bayangan dan perbesarannya! Lebih menarik, kan?
Atau, perhatikan soal berikut: Mobil A dan B masing-masing melaju dengan kecepatan 24 m/s dan 20 m/s. Berapakah jarak antara kedua mebil tersebut setelah melaju 3 detik?
Agar  tidak terasa kaku dan kering, kita bisa membumbuinya dengan humor: Tom sedang mengejar Jerry Tom berlari dengan kecepatan 24 m/s dan Jerry 20 m/s. Berapakah jarak Tom dan Jerry setelah 3 detik?
Siswa tentu tersenyum menemui soal ulangan seperti ini. Jika dicermati, humor ini tidak akan menggeser materi pokok pembelajaran fisika. Karena humor hanya sebagai bumbu. Sama seperti ubi yang lebih nikmat jika dibumbui rasa barbeque.
Memang, pembelajaran fisika yang dibumbui humor tidak secara otomatis menghasilkan siswa jenius. Namun, humor bisa menjadikan kelas lebih hidup karena penuh dengan senyum dan tawa. Fisika akan menjadi pelajaran yang membuat kita tertawa. Fisika bukan lagi kumpulan angka yang membuat sakit kepala. Di dalam fisika juga terdapat humor yang membuat tertawa bahagia.
Bukankah  when your soul is happy, your learning is snappy?
 
di kopi dari koranpendidikan.com
Selasa, 24 Maret 2009
WAHYU KRIS ARIES WIRA WARDANA